SGCUAN07 – Beda Tipis: Peduli atau Posesif?

Beda Tipis: Peduli atau Posesif?

Awalnya semua terasa manis. Dia selalu tanya kabar, pengin tahu kamu lagi di mana, sama siapa, bahkan sampai ikut atur pakaian dan pergaulanmu. Katanya sih “buat kebaikan” atau “karena sayang banget.”

Tapi, lama-lama kamu mulai ngerasa gak nyaman. Semua gerak-gerikmu diawasi. Teman yang udah kamu kenal dari lama diminta dijauhi. Me time dibilang cuek. Dan kamu mulai mikir, “Ini perhatian atau pengendalian sih?”

Hubungan yang sehat seharusnya bikin kamu merasa bebas jadi diri sendiri, bukan malah merasa diawasi 24 jam. Kalau mulai merasa terjebak, itu tandanya kamu harus mulai waspada.

Tanda-Tanda Kamu Lagi Dikontrol Diam-Diam

1. Kamu Harus Lapor Terus
Apa pun yang kamu lakukan harus disampaikan ke dia. Bukan cuma kabar, tapi juga lokasi, teman nongkrong, sampai kegiatan sehari-hari. Kalau gak cerita, langsung dianggap menyembunyikan sesuatu.

2. Lingkaran Sosialmu Mengecil
Tanpa sadar, kamu mulai kehilangan teman karena si dia gak suka kamu dekat sama siapa pun selain dirinya. Kalau kamu nolak, dia bilang kamu gak peduli perasaannya.

3. Me Time Jadi Barang Mewah
Waktu untuk diri sendiri dianggap gak penting. Semua hal harus dilakukan berdua. Padahal, me time itu perlu banget untuk menjaga kesehatan mental.

Hubungan Sehat = Saling Percaya, Bukan Mengikat

Pasangan yang sehat gak akan ngelarang kamu buat jadi diri sendiri. Mereka akan percaya, bukan mencurigai. Mereka mendukung, bukan memaksa. Mereka sadar bahwa hubungan butuh dua orang yang sama-sama bahagia, bukan satu yang terus berkorban.

Batasan dalam hubungan itu penting, tapi harus disepakati bersama, bukan datang sepihak. Kalau semua keputusan diambil hanya untuk menyenangkan satu orang, hubungan itu sedang tidak seimbang.

Kamu Berhak Menjaga Dirimu Sendiri

Kalau kamu merasa hubungan ini mulai bikin kamu kehilangan arah, jangan takut buat bicara atau bahkan mengambil jarak. Sayang itu penting, tapi kamu juga harus sayang sama diri sendiri.

Ingat, cinta sejati gak akan bikin kamu kehilangan jati diri.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *